Memang tidak bisa dipungkiri bahwa masa muda adalah masa yang penuh dengan semangat. Menjadi pemuda yang berhasil tentu menjadi dambaan setiap pemuda.
Tetapi seringkali saat sudah berhasil, pemuda menjadi lupa diri dan menjadi sombong. Mereka selalu merasa paling benar dan tidak mau mengakui kelebihan orang lain.
Untuk itulah, pemuda harus belajar dari renungan dan ilustrasi berikut ini agar masa depan pemuda pemudi lebih bermakna dengan hidup rendah hati.
Kesombongan Vs Rendah Hati
Bahan Bacaan : Amsal 29:23
"Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati menerima pujian."
Teman-teman yang terkasih dalam Yesus Kristus
Merasa diri paling hebat adalah sifat manusia yang paling sulit dihilangkan. Kesombongan merupakan salah satu dosa manusia yang seringkali tidak disadari oleh karena dibutakan oleh keinginan akan pengakuan.
Sikap Orang Muda Masa Kini |
Ada sebuah ilustrasi yang cukup berhubungan dengan tema ini dan mungkin sudah tidak asing lagi. Pada suatu saat uang seratus ribu, lima puluh ribu, dua puluh ribu, sepuluh ribu, lima ribu, dan dua ribu berkumpul.
Mereka saling menyombongkan diri. Uang seratus ribu berkata : Kalian tidak apa-apanya dibandingkan dengan saya. Saya yang terbesar.
Tak mau kalah, uang lima puluh ribu juga berkata : Aku yang paling bagus, kalian semua tidak ada apa-apanya.
Selanjutnya uang dua puluh ribu juga tidak mau ketinggalan dan berkata : Kalian lihat gambar kebun teh ini? Jika kebun ini dijual akan menghasilkan uang yang sangat banyak.
Kemudaian uang sepuluh ribu juga berkata : Lihatlah di warung saya yang paling banyak.
Kemudian uang lima ribu juga berkata : Kalian semua tidak ada apa-apanya, sayalah pahlawan, kalau bukan karena perjuangan saya, kalian semua tidak akan tercipta.
Kemudian uang dua ribu juga tidak mau ketinggalan, dia berkata : Walaupun saya yang paling kecil, tapi lihatlah saya lebih banyak di tempat ibadah.
Dari kisah uang tersebut, dapat direnungkan bahwa dalam kehidupan kita terlalu sering merasa diri paling hebat dan sanggup untuk menghadapi segala perkara.
Kalau bukan saya ini tidak akan bisa selesai. Kalau bukan karena saya, maka kegiatan ini tidak akan berhasil. Padahal kenyataannya semua berkat kemurahan Tuhan. Seringkali kita melupakan campur tangan Tuhan karena menginginkan pengakuan.
Karena itu, pemuda harus berhati-hati dalam hal ini. Jika tidak, bisa membuat masa depan pemuda berhenti hanya sampai di situ. Merasa paling hebat bisa membuat pemuda pemudi kurang termotivasi karena lebih suka hidup dalam kejayaan masa lalu.
Sebagai anak Tuhan yang taat dan percaya kepada pertolongan Tuhan, yang kita butuhkan sebenarnya bukan pengakuan akan apa yang kita lakukan, tetapi bagaimana kita bisa memberikan teladan yang baik kepada semua orang.
Berbuatlah kebaikan dengan ketulusan, berilah pertolongan kepada orang yang membutuhkan dan jangan pernah mengharapkan imbalan saat memberikan bantuan kepada orang lain.
Dan itu semua bisa dilakukan hanya karena Tuhan mengizinkan, bukan karena kuat hebatnya kita. Untuk itu, hiduplah rendah hati di hadapan Tuhan.
Teman-teman yang terkasih dalam Kristus
Menginginkan pengakuan tidak selalu salah. Sebagai pemuda yang adalah generasi penerus, kita dituntut untuk membuktikan kemampuan. Namun akan menjadi salah jika kita merasa bahwa semua pencapaian berkat usaha dan kerja keras kita sendiri.
Untuk itu, apapun kemampuan, talenta, karunia yang sudah Tuhan berikan, kita harus tetap jalani dengan rendah hati dan penuh tanggung jawab.
Tujuan utama bukan untuk bermegah atau membanggakan diri, tetapi untuk dipakai melayani dan memuliakan Tuhan. Amin.
Comments
Post a Comment