Shalom....
Tuhan Hadir Dalam Relasi Ketaatan
Bacaan: Efesus 6:1-9
Tuhan itu Mahahadir dan Mahakuasa. Pernahkah kita bertanya seberapa besar kekuasaan dan pemerintahan Allah itu hadir dalam hidup kita, baik dalam keluarga dan pekerjaan kita? Sejauh mana hal tersebut menyatakan kehadiran Allah untuk menjadi kesaksian di tengah saudara-saudara seiman, maupun tidak seiman dengan kita?
Nas ini menegaskan implikasi kuasa Tuhan dalam hubungan dengan keluarga dan pekerjaan kita, baik sebagai anak dan orang tua, atau atasan dan bawahan. Anak-anak diperintahkan untuk menaati orang tua dalam Tuhan. Ayah yang mewakili status orang tua diminta untuk mendidik anak-anak dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Para hamba diperintahkan untuk taat seperti kepada Kristus sendiri dan para tuan diperingatkan untuk tidak memandang muka. Semuanya di bawah perintah dan otoritas Tuhan. Dialah Tuhan atas keluarga, jabatan yang kita miliki, dan lainnya.
Kehadiran Tuhan di tengah segala aspek hanya dapat dimaknai sungguh-sungguh jika kita percaya dan mengikuti perintah-Nya dan membiarkan Dia memegang kendali atas semua peran dan fungsi yang ada dalam hidup kita
Sesungguhnya, perintah Allah di sini adalah demi kebaikan manusia itu sendiri. Allah sedang membangun nilai dan tatanan yang teratur dalam dunia yang berdosa. Dosa sudah merusak struktur yang benar dan Allah membangun ulang struktur tersebut dalam perspektif Kerajaan Allah. Dengan demikian, Allah menghendaki setiap orang Kristen menghayati dan menghidupi nilai Kerajaan Allah dalam segala aspek, peran, relasi, dan fungsinya dalam dunia yang penuh dosa. Inilah Kerajaan Allah yang hadir dalam dunia, yaitu melalui ketaatan umat-Nya.
Allah menuntut ketaatan kita dalam segala aspek. Bagaimana wujud kekristenan kita hari ini di tengah keluarga, pekerjaan, dan lainnya? Adakah kita menghadirkan Allah dalam segala aspek hidup kita?
Tuhan Hadir Dalam Relasi Ketaatan
Bacaan: Efesus 6:1-9
Tuhan itu Mahahadir dan Mahakuasa. Pernahkah kita bertanya seberapa besar kekuasaan dan pemerintahan Allah itu hadir dalam hidup kita, baik dalam keluarga dan pekerjaan kita? Sejauh mana hal tersebut menyatakan kehadiran Allah untuk menjadi kesaksian di tengah saudara-saudara seiman, maupun tidak seiman dengan kita?
Nas ini menegaskan implikasi kuasa Tuhan dalam hubungan dengan keluarga dan pekerjaan kita, baik sebagai anak dan orang tua, atau atasan dan bawahan. Anak-anak diperintahkan untuk menaati orang tua dalam Tuhan. Ayah yang mewakili status orang tua diminta untuk mendidik anak-anak dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Para hamba diperintahkan untuk taat seperti kepada Kristus sendiri dan para tuan diperingatkan untuk tidak memandang muka. Semuanya di bawah perintah dan otoritas Tuhan. Dialah Tuhan atas keluarga, jabatan yang kita miliki, dan lainnya.
Kehadiran Tuhan di tengah segala aspek hanya dapat dimaknai sungguh-sungguh jika kita percaya dan mengikuti perintah-Nya dan membiarkan Dia memegang kendali atas semua peran dan fungsi yang ada dalam hidup kita
Sesungguhnya, perintah Allah di sini adalah demi kebaikan manusia itu sendiri. Allah sedang membangun nilai dan tatanan yang teratur dalam dunia yang berdosa. Dosa sudah merusak struktur yang benar dan Allah membangun ulang struktur tersebut dalam perspektif Kerajaan Allah. Dengan demikian, Allah menghendaki setiap orang Kristen menghayati dan menghidupi nilai Kerajaan Allah dalam segala aspek, peran, relasi, dan fungsinya dalam dunia yang penuh dosa. Inilah Kerajaan Allah yang hadir dalam dunia, yaitu melalui ketaatan umat-Nya.
Allah menuntut ketaatan kita dalam segala aspek. Bagaimana wujud kekristenan kita hari ini di tengah keluarga, pekerjaan, dan lainnya? Adakah kita menghadirkan Allah dalam segala aspek hidup kita?
Doa: Tuhan, ajar kami menghadirkan-Mu melalui ketaatan dalam segala aspek hidup kami.
Amin.
ReplyDeleteTuhan berikan dan jadikan sikap "TAAT" itu menjadi bagian dari pola hidup ku, sehingga aku dpt melakukannya Krn KAU bersama ku🙏🏾🙏🏾