Waspada Sampah Import
Sampah import tidak hanya ditemukan di sebagaian besar TPA Burangkeng, namun juga ditemukan di beberapa wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sampah sisa produk konsumsi dan rumah tangga mendominasi sebagian besar dari negara maju seperti Autralia, Canada dan Amerika Serikat.
Sejumlah warga bersaksi sampah ini diangkut dari beberapa truk-truk sewaan dari sebuah perusahaan kertas.
Sampah import mendapat perhatikan khusus dari pemulung, bagi para pemulung sampah import adalah rezeki. Abdul Majid mengaku sejah beralih profesi menjadii pemulung di TPA Burangkeng tiga tahun lalu ia mengasar sampah import. Saat memulung dia sering mendapatkan mata uang asing dari negara negara maju, seperti Turki, Vietnam, Brazil dan Amerika. Bahkan pernah mendapatkan satu juta uang Turki.
Baca Juga Dampak Kenaikan Permukaan Air Laut Bagi Daerah Pesisir di Indonesia
Sekilas sampah import memang tampak memberikan potensi ekonomi yang menjanjikan. Namun jika kita pikirkan ulang kesimpulan sedetrhana yang bisa kita dapatkan dari kejadian di TPA Burankeng ini adalah Indonesia resmi menjadi tempat pembuangan sampah negara-negara maju.
Bagaimanapun caranya sampah-sampah asing ini masuk ke Indonesia dan untuk apapun tujuannya jelas tidak bisa dibiarkan. Sebuah ironi yang cukup mengerikan disaat sampah di negeri masih menanti solusi dan kebijakan terbaik, Indonesia justru digemour sampah asing.
Pengelola TPA Burankeng mengaku kesulitan mengelolah tumpukan sampah yang masuk TPA. Terlebih akses keluar masuk TPA kini menjadi jalur alternatif kendaraan warga.
Bagong, Ketua Persatuan Pemulung menyatakan bahwa sepanjang tahun 2018 ada belasan hingga puluhan truk sampah yang masuk ke TPA Burankeng setiap harinya, belum lagi dengan seluruh wilayah Kabupaten Bekasi yang memiliki banyak gudang besar yang menampung limbah itu.
Baca Juga Dampak Kenaikan Permukaan Air Laut Bagi Daerah Pesisir di Indonesia
Pertengahan 2019 arus masuknya sampah import sudah mulai surut setelah ramainya pemberitaan. Di Jawa Timur truk truk ini hanya sesekali membuang sampah import saat malam sudah larut.
Sampah import tidak hanya ditemukan di sebagaian besar TPA Burangkeng, namun juga ditemukan di beberapa wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sampah sisa produk konsumsi dan rumah tangga mendominasi sebagian besar dari negara maju seperti Autralia, Canada dan Amerika Serikat.
Sejumlah warga bersaksi sampah ini diangkut dari beberapa truk-truk sewaan dari sebuah perusahaan kertas.
Sampah import mendapat perhatikan khusus dari pemulung, bagi para pemulung sampah import adalah rezeki. Abdul Majid mengaku sejah beralih profesi menjadii pemulung di TPA Burangkeng tiga tahun lalu ia mengasar sampah import. Saat memulung dia sering mendapatkan mata uang asing dari negara negara maju, seperti Turki, Vietnam, Brazil dan Amerika. Bahkan pernah mendapatkan satu juta uang Turki.
Baca Juga Dampak Kenaikan Permukaan Air Laut Bagi Daerah Pesisir di Indonesia
Sekilas sampah import memang tampak memberikan potensi ekonomi yang menjanjikan. Namun jika kita pikirkan ulang kesimpulan sedetrhana yang bisa kita dapatkan dari kejadian di TPA Burankeng ini adalah Indonesia resmi menjadi tempat pembuangan sampah negara-negara maju.
Bagaimanapun caranya sampah-sampah asing ini masuk ke Indonesia dan untuk apapun tujuannya jelas tidak bisa dibiarkan. Sebuah ironi yang cukup mengerikan disaat sampah di negeri masih menanti solusi dan kebijakan terbaik, Indonesia justru digemour sampah asing.
Pengelola TPA Burankeng mengaku kesulitan mengelolah tumpukan sampah yang masuk TPA. Terlebih akses keluar masuk TPA kini menjadi jalur alternatif kendaraan warga.
Bagong, Ketua Persatuan Pemulung menyatakan bahwa sepanjang tahun 2018 ada belasan hingga puluhan truk sampah yang masuk ke TPA Burankeng setiap harinya, belum lagi dengan seluruh wilayah Kabupaten Bekasi yang memiliki banyak gudang besar yang menampung limbah itu.
Baca Juga Dampak Kenaikan Permukaan Air Laut Bagi Daerah Pesisir di Indonesia
Pertengahan 2019 arus masuknya sampah import sudah mulai surut setelah ramainya pemberitaan. Di Jawa Timur truk truk ini hanya sesekali membuang sampah import saat malam sudah larut.
Comments
Post a Comment